Selasa, 02 Agustus 2011

Askep Kista Ovarium


BAB 1
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Seiring meningkatnya ilmu pengetahuan di Indonesia, berkembang pula  upaya peningkatan pelayanan kesehatan terhadap wanita yang semakin membaik. Sarana dan prasarana di pelayanan kesehatan menunjang terdeteksinya penyakit wanita yang bermacam – macam, termasuk penyakit ginekologi. Berbagai macam penyakit sistem reproduksi yang memiliki efek negatif pada kualitas kehidupan wanita dan keluarganya dengan gejala salah satunya gangguan menstruasi seperti menarke yang lebih awal, periode menstruasi yang tidak teratur, panjang siklus menstruasi yang pendek, paritas yang rendah, dan riwayat infertilitas. (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2002)
Gg. Menstruasi yang umum pada wanita biasanya terjadi dismenore atau nyeri saat haid. Dismenore atau menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai usia. Selain itu periode menstruasi yang tidak teratur dengan volume pengeluaran darah yang berlebih dapat mengakibatkan anemia. Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen. (Wiliams, 2001)
Nyeri yang berlebih pada saat haid juga dapat terjadi akibat adanya massa pada organ reproduksi seperti kista atau tumor. Kista adalah bentuk gangguan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos yang abnormal. Pertumbuhan otot polos abnormal yang terjadi pada ovarium disebut kista ovarium.  Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi. (Lowdermilk, dkk. 2005).
Selama tahap kehidupan, massa yang biasanya disebabkan oleh kista ovarium fungsional, neoplasma ovarium jinak, atau perubahan pasca infeksi pada tuba fallopii. (Linda J. Heffner dan Danny J. Schust, 2002). Berikut adalah Data penderita kista ovarium : Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian dari semua kanker ginekologi.
Di Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita kanker ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang. Tingginya angka kematian karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan, sehingga tidak diketahui dimana sekitar 60% - 70% penderita datang pada stadium lanjut. Maka penyakit ini disebut juga silent killer. Angka kejadian kanker ovarium di Indonesia belum diketahui secara pasti karena pencatatan dan pelaporan di negeri kita kurang baik. Sebagai gambaran di RSU, kanker dharmais ditemukan penderita kanker ovarium sebanyak 30 kasus setiap tahun. Study epidemologie menyatakan beberapa faktor resiko nullipata, melahirkan pertama kali pada usia di atas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan pertama terjadi pada usia di bawah 25 tahun. Penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui akan menurunkan kanker ovarium sebanyak
30–60%.(Dharmais,2007)
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai saat ini belum menggembirakan termasuk pengobatan dan pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker ovarium pada stadium lanjut berkisar 20 – 30 %.
Di RSU Raden Mattaher Jambi terdapat jumlah seluruh penderita kista ovarium tahun 2009 – 2010 sebanyak 47 orang.
Dari sekian banyak jenis penyakit kista, kista coklat (endometriosis) begitu menarik perhatian untuk diteliti dan di informasikan kepada masyarakat, terutama untuk wanita di Indonesia yang setiap tahunnya bertambah banyak penderitanya. Menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo terdata pada tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita kista endometriosis, 20% diantaranya meninggal dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga, sedangkan pada tahun 2009 terdata 768 kasus penderita kista endometriosis, dan 25% diantaranya meninggal dunia, dan 70% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga (Nasdaldy, 2009).
Tahun Jumlah Kasus Meningal Dunia Golongan Pekerjaan
:
Wanita Karir Yg Telah Berumah Tangga Ibu Rumah Tangga Wanita Yg Belum Berumah Tangga
2009 428 85 (20%) 273 (65%) 107 (25%) 42 (10%)
2010 768 192 (25%) 537 (70%) 153 (20%) 76 (10%)
Sumber : RSUD Raden Mattaher, 2010
(http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2011/07/data-penderita-kista-ovarium-dengan.html)








Tabel 1 : Data penyakit yang terdapat di R. Dahlia RSUD kota Bekasi pada priode Januari – Juli 2011
NO
ICD  X
NAMA PENYAKIT
B  U  L  A  N




Jan
Peb
Mrt
April
Mei
Juni
Jml
1

KISTA OVARIUM
0
3
0
1
4

8
2

MYOMA UTERI
5
5
9
2
7
8
36
3

MENOMETRORHAGIA
3
6
9
6
6
4
34
4

CA. CERVIK
2
1
2
1
0
1
7
5

KISTA BARTOLIN
5
3
3
1
1
3
16
6

TUMOR VAGINA
1
0
0
0
0
1
2


JUMLAH
16
18
23
11
18
17
103
Sumber : Rekam medis RSUD Kota Bekasi
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa Di RSUD Kota Bekasi R. Dahlia (maternitas) telah ditemukan 7,8 % kista ovarium dari 6penyakit ginekologi lainya pada periode Januari – Juli 2011 sehingga dibutuhkan adanya peningkatan kemampuan perawatan untuk meminimalkan komplikasi lebih lanjut seperti misalnya rasa nyeri yang  timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir.  Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik membuat laporan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien Ny. M dengan kista ovarium + anemia di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi”.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
a.       Memperoleh pengalaman secara nyata dalam meningkatkan ilmu pengetahuan penulus tentang asuhan keperawatan maternal pada pasien dengan kista ovarium.
b.      Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi bio, psiko, social, dan spiritual pada klien kista ovarium dengan pendekatan proses keperawatan
2.      Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan kista ovarium diharapkan penulis
a.       Mampu melakukan pengkajian secara komprehensif pada klien dengan kista ovarium
b.      Mampu menganalisa data hasil pengkajian pada klien dengan kista ovarium
c.       Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan kista ovarium
d.      Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium
e.       Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan pada klien kista ovarium
f.       Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium
g.       Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan maternal dengan kista ovarium




  1. Metode Penulisan
    Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif berbentuk studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut .
    1.  Wawancara
               Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang didapat   secara langsung dari klien maupun keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang sedang dirasakan klien saat ini
2.   Observasi
Mengamati keadaan klien dan respon klien untuk memperoleh data objektif
tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan
3.   Pemeriksaan fisik
Memeriksa keadaan fisik klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi,  perkusi,  dan auskultasi
         4.   Studi Dokumentasi
          Membaca catatan keperawatan dan catatan medis yang berhubungan dengan klien, selama klien ada di rumah sakit
 5.   Studi Kepustakaan
      Mengumpulkan informasi dari bahan-bahan bacaan sebagai literatur yang relevan dengan kasus yang diambil sebagai bahan dalam pembuatan karya tulis.


  1. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari IV BAB, yaitu : BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metoda penulisan dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis yang berisi konsep dasar Kista ovarium : definisi,  anatomi fisiologi, fatofisiologi, manajemen medik, dampak masalah terhadap perubahan struktur. Konsep dasar anemia : definisi,  anatomi fisiologi, fatofisiologi, manajemen medik, dampak masalah terhadap perubahan struktur, dan konsep dasar asuhan keperawatan : pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB III tinjauan Kasus dan pembahasan yang berisi, tinjauan kasus pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV Penutup yang berisi, kesimpulan, rekomendasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar